Minggu, 16 November 2014

(review) KluBelimbing Meraih Bintang




Judul : KluBelimbing Meraih Bintang
Penulis : Nuri Dhea S
Penerbit : PT Gramedia Widasarana Indonesia
Tebal : 108 halaman
ISBN : 978-602-251-591-3

Blurb :
Lima cowok. Lima kepribadian. Lima hobi. Lima kelebihan. Lima kelemahan. Lima yang membentuk KluBelimbing.
Pertama Cecep. The Chef. Jago masak. Kepala keluarga setelah bapaknya meninggal. Berusaha setengah mati melindungi ibu dan dua adik ceweknya, Hana dan Shinta. Kedua, Andrian Syailendra, cowok Betawi penggemar olahraga. Kehidupannya seputar tempat fitness dan jurus si Pitung yang diajarkan sang kakek. Juga ada Tomy Dylan, sosok berkepribadian Arjuna yang suka mengejar wanita dan juga anggota band. Lalu ada Bayu Kartika, yang baginya mobil itu lebih menarik ketimbang cewek. Terakhir, Bimo Martopo yang berusaha menyesuaikan diri dengan kehidupan Jakarta setelah pindah dari Jawa Tengah.
Mereka terpaksa bergabung dan membentuk KluBelimbing, demi memenangkan kompetisi bazar antarsekolah di Jakarta. Berjuang demi menggapai bintang di masa depan dan bergelung dengan ombak masa kini dan terjangan badai masa lalu.
Sanggupkah mereka melewati semuanya dan meraih bintang?

Review :
Pertama kali denger judulnya, sempet penasaran apa KluBelimbing itu? Aku tanyain ke mama, beliau juga nggak tahu juga, wkwkwkw. Rasa penasaran itu semakin menjadi ketika ada yang menyebut salah satu tokohnya, Cecep. Tapi setelah membaca, semuanya sirna. Dengan pemaparan yang cukup detail dalam setiap karakter tokohnya, pembaca sangat dimudahkan untuk memahami karakter tokoh satu persatu karena di novel ini lumayan banyak tokoh yang dimunculkan. Sudut pandang yang diambil pun tidak melulu dari tokoh itu” saja, tapi hampir semua tokoh di novel ini kebagian jatah untuk bercerita lewat sudut pandangnya masing-masing.
Alur ceritanya cukup mudah dipahami meskipun terlalu singkat menurutku. Konfliknya juga belum tereksplorasi dengan sempurna. Kalau konflik personal anggota dari KluBelimbing sih udah cukup, tapi konflik KluBelimbingnya sendiri belum terurai dengan jelas. Kan biasanya suatu kelompok itu juga mengalami badai dalam perjalanannya.
Eh iya, baca novel ini juga bikin senyum-senyum sendiri loh. Ceritanya kocak banget, konyol gitu. Ada sesuatu di novel ini yang buat novel ini harus kalian baca. Apa itu? Penasaran? haha, aku kasih bocoran dikit ya. Sudut pandang dari pohon Belimbing. Pokoknya seru deh kalau baca novel ini. karena ceritanya ringan, novel ini recommend dibaca untuk melepaskan penat disela-sela kesibukan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar