Minggu, 16 November 2014

(review) KluBelimbing Meraih Bintang




Judul : KluBelimbing Meraih Bintang
Penulis : Nuri Dhea S
Penerbit : PT Gramedia Widasarana Indonesia
Tebal : 108 halaman
ISBN : 978-602-251-591-3

Blurb :
Lima cowok. Lima kepribadian. Lima hobi. Lima kelebihan. Lima kelemahan. Lima yang membentuk KluBelimbing.
Pertama Cecep. The Chef. Jago masak. Kepala keluarga setelah bapaknya meninggal. Berusaha setengah mati melindungi ibu dan dua adik ceweknya, Hana dan Shinta. Kedua, Andrian Syailendra, cowok Betawi penggemar olahraga. Kehidupannya seputar tempat fitness dan jurus si Pitung yang diajarkan sang kakek. Juga ada Tomy Dylan, sosok berkepribadian Arjuna yang suka mengejar wanita dan juga anggota band. Lalu ada Bayu Kartika, yang baginya mobil itu lebih menarik ketimbang cewek. Terakhir, Bimo Martopo yang berusaha menyesuaikan diri dengan kehidupan Jakarta setelah pindah dari Jawa Tengah.
Mereka terpaksa bergabung dan membentuk KluBelimbing, demi memenangkan kompetisi bazar antarsekolah di Jakarta. Berjuang demi menggapai bintang di masa depan dan bergelung dengan ombak masa kini dan terjangan badai masa lalu.
Sanggupkah mereka melewati semuanya dan meraih bintang?

Review :
Pertama kali denger judulnya, sempet penasaran apa KluBelimbing itu? Aku tanyain ke mama, beliau juga nggak tahu juga, wkwkwkw. Rasa penasaran itu semakin menjadi ketika ada yang menyebut salah satu tokohnya, Cecep. Tapi setelah membaca, semuanya sirna. Dengan pemaparan yang cukup detail dalam setiap karakter tokohnya, pembaca sangat dimudahkan untuk memahami karakter tokoh satu persatu karena di novel ini lumayan banyak tokoh yang dimunculkan. Sudut pandang yang diambil pun tidak melulu dari tokoh itu” saja, tapi hampir semua tokoh di novel ini kebagian jatah untuk bercerita lewat sudut pandangnya masing-masing.
Alur ceritanya cukup mudah dipahami meskipun terlalu singkat menurutku. Konfliknya juga belum tereksplorasi dengan sempurna. Kalau konflik personal anggota dari KluBelimbing sih udah cukup, tapi konflik KluBelimbingnya sendiri belum terurai dengan jelas. Kan biasanya suatu kelompok itu juga mengalami badai dalam perjalanannya.
Eh iya, baca novel ini juga bikin senyum-senyum sendiri loh. Ceritanya kocak banget, konyol gitu. Ada sesuatu di novel ini yang buat novel ini harus kalian baca. Apa itu? Penasaran? haha, aku kasih bocoran dikit ya. Sudut pandang dari pohon Belimbing. Pokoknya seru deh kalau baca novel ini. karena ceritanya ringan, novel ini recommend dibaca untuk melepaskan penat disela-sela kesibukan.


Selasa, 11 November 2014

Contoh Essai "Hari Pahlawan"

Assalamualaikum :)
Aku lagi rajin ngeblog nih hehehe. aku mau share essai pertama kali yang aku buat ya. mohon komentarnya. Ini dia essainya, selamat membaca dan memberi komentar baik kritik maupun saran :)


PAHLAWAN KESIANGAN?
Ditulis oleh : Vikhriya Yustyaningrum

“Tenanglah, pertolongan Allah akan datang, kita telah merelakan diri kita untuk negara dan Agama ini. Merdeka atau Mati Syahid. Allaahu Akbar!!
Slogan perjuangan sekaligus keimanan yang selalu digemakan Bung Tomo kala bertempur melawan Belanda pada 10 November 1945 silam. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pertempuran ini sendiri pecah karena Mayor jendral Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Ultimatum tersebut dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan jelas saja ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia. Karena tidak diindahkan, tentara Inggris membombardir kota Surabaya. Pertempuran yang memakan waktu tiga minggu itu dimenangkan oleh Inggris dan akhirnya kota Surabaya juga jatuh di tangan Inggris dengan memakan ribuan korban jiwa. Karena banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada tanggal 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.
Kini peristiwa berdarah 10 November itu diperingati dengan cara mengadakan upacara di sekolah-sekolah maupun instansi pemerintahan, selain itu sering diadakan lomba-lomba yang mengangkat tema Hari Pahlawan. Tapi masalahnya apa dengan peringatan itu, para generasi muda sudah benar-benar memahami apa itu pahlawan dalam arti yang sebenarnya?
Tidak dipungkiri lagi bahwa yang ada dipikiran mayoritas pemuda Indonesia, pahlawan itu adalah orang yang berperang dan gugur. Sebagian lagi dari generasi muda kita menganggap bahwa pahlawan itu orang yang menanam kebaikan dan membantu orang lain dari kejahatan seperti tokoh super hero. Karena mindset yang seperti itu dan tidak mengamalkan betul jiwa kepahlawanan, banyak diantara generasi muda yang menjadi pahlawan kesiangan.
Pahlawan kesiangan dalam artian hanya membantu orang lain untuk mendapatkan sanjugan dan pujian. Banyak sekali bermunculan jiwa-jiwa pahlawan kesiangan di tengah masyarakat kita kini, mulai dari pejabat tinggi di pemerintahan hingga rakyat biasa. Sebagai contohnya, masih segar diingatan kita ada salah satu petinggi negara Indonesia mengatakan akan membantu KPK mengusut kasus korupsi, beliau juga menyatakan di berbagai media massa bahwa dirinya bebas dari kasus korupsi dan seaindanya beliau ikut terlibat dalam kasus tersebut maka beliau siap digantung di Monas. Ternyata setelah berkoar-koar dan beruasaha mendapat simpati dari rakyat, beliau juga terlibat dalam kasus korupsi itu. Sungguh ironis memang, begitulah jadinya jika jiwa kepahlawanan dalam diri kita tidak diamalkan dengan baik dan hanya digunakan untuk mendapat pujian serta menutupi citra diri yang bobrok.

Mentalitas dan jiwa pahlawan kesiangan yang tertanam dalam diri generasi muda Indonesia harus kita perangi. Apakah kita akan menjadi pahlawan sesungguhnya, melakukan sesuatu dengan niat dari diri kita sendiri, rela mengorbankan jiwa raga dan tidak menginginkan suatu pujian atau kita hanya akan menjadi pahlawan kesiangan? Pilihan itu hanya kita sendiri yang dapat menjalankannya. Segera pilihlah pilihan kalian, lakukan perubahan dan jadilah pahlawan yang sesungguhnya. Pahlawan yang mengharumkan nama bangsa di dunia internasional, pahlawan yang ikhlas mengorbankan jiwa dan raga demi bangsa dan semata-mata bukan karena pujian sehingga bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang tentram, damai, maju dan berjaya. 

Senin, 10 November 2014

(Review) K-novel "Bintang Jindo"

Judul : Bintang Jindo
Penulis : Susanti Hara Jv
Penerbit : DAR! Mizan
Tebal : 129 halaman
Rilis : September 2014
ISBN : 978-602-242-443-7

Blurb :
“Hyo Ra apa kamu tidak mau menjadi artis?”
“Tidak” geleng Hyo Ra “Impianku hanya ingin membuat Ayah dan Ibu bahagia”
Hyo Ra adalah gadis kecil berusia sepuluh tahun yang sederhana. Impiannya hanyalah membahagiakan orangtuanya. Berbeda dengan Youra si Gadis Centil manja dan ceriwis yang ingin menjadi bintang film terkenal. Bahkan Youra mengaku kalau wajahnya mirip artis tenar di Korea. Youra sering bergaya narsis saat difoto. Lalu dia mengirimkan foto-fotonya ke majalah atau mengunggahnya ke internet. Siapa tahu Youra mendadak jadi artis tenar.
Perjalanan hidup memang tak bisa ditebak. Seorang sutradara sekaligus pencari bakat berkunjung ke kampung nelayan. Dia sedang mencari bintang baru untuk bermain di film terbarnya. Nah siapa pemeran utamanya? Kenapa Youra mendorong Hyo Ra sampai ambruk dan tak sadarkan diri? Siapa yang merusak kamera sang sutradara?

Review :
Cover K-novel Bintang Jindo ini sesuai dengan isi ceritanya yang mengangkat kisah gadis kecil di kampung nelayan. Tapi ada satu masalah nih, di dalam novel ini juga ada sedikit ilustrasi gambar yang menurut aku nggak singkron sama covernya. Kenapa? Karena cerita di novel ini tokoh utamanya Hyo Ra gadis polos yang sederhana dan di ilustrasi gambarnya Hyo Ra itu berambut pendek sebahu sementara yang ada di covernya adalah gadis berambut panjang.
Over all ceritanya sangat menginspirasi anak-anak masa kini. Penulis juga sangat update loh dalam memaparkan kehidupan anak-anak di era digital, salah satunya ketika Eun Hee menggunakan komputer dan internet untuk menulis di blog sehingga terlalu cuek untuk meluangkan waktu buat neneknya. Ya, memang contoh tersebut kini sudah tidak asing lagi bagi anak-anak yang kehidupannya dilengkapi fasilitas internet dan sekarang banyak anak-anak yang lupa diri serta lupa waktu karena fasilitas itu.
Bahasa yang digunakan dalam novel ini juga sederhana begitupun juga alurnya yang disesuaikan dengan sasaran pasar novel ini yaitu anak-anak yang menjelang remaja. *haha apasih nyebutnya? Eh, di novel ini juga menjunjung tinggi kesopanan lho. Soalnya beberapa kata dalam bahasa Koreanya menggunakan bahasa formal. *Loh kok ada bahasa Koreanya? Nah di coverkan udah ada tulisanya K-novel, berarti novel ini berbau-bau Korea gitu. Kembali lagi ke masalah bahasa yang dipakai, aku kasih gambaran nih. Di salah satu percakapan Hyo Ra mengucapkan “Kamsahamnida, Bibi Shin Mi”, taukan arti kamsahamnida?? ya deh aku kasih tau kalau belum ngerti, kamsahamnida=terima kasih. Nah bahasa banmalnya(tidak formal) dari kamsahamnida itu “gomawo”, kan disini Hyo Ra berbicara pada orang yang lebih tua, jadi dia berbicara dengan bahasa yang formal supaya lebih sopan. *patut di contoh untuk anak-anak Indonesia yang sudah mulai kehilangan kesopanannya kepada orang yang lebih tua.
K-novel Bintang Jindo recommend banget buat bacaan kita, soalnya nilai-nilai amanatnya bagus untuk merubah diri kita menjadi lebih baik.

Eh,iya maaf ya aku nggak nyeritain gimana ceritanya secara garis besar. hehehe, soalnya supaya kalian penasaran dan langsung deh capcus ke toko buku buat beli K-novel Bintang Jindo. Aku jamin nggak bakal rugi kalau beli, kan tadi udah aku kasih recommend. Apalagi buat orang tua yang kini susah mendapatkan bacaan yang bagus untuk anak-anak, K-novel ini patut masuk list daftar belanja buku nih. Ya sudah ya, segitu dulu reviewnya, kalau penasaran sama ceritanya,jangan lupa beli loh. assalamualaikum. :)

Minggu, 09 November 2014

"Park Jae In, I'am Back"

Annyeong Haseyo... *pake toa
kali ini aku mau share FF aku yang lama lumutan di laptop nih readers. eh iya 'Fanfiction ini diikut sertakan dalam yang diadakan oleh bersama penerbit spring dan Haru looh. Doain aku menang ya, wkwkwkwk. Selamat membaca ^^
Check this out..

“Pemandangan disini sangat indah, suasananya tenang. Tidak seperti Seoul kota yang tak pernah tidur, tak heranlah kalau beribu-ribu wisatawan berkunjung kemari. Aku juga tidak salah kalau memilih berlibur kesini, ke Pulau Jeju yang terkenal dengan keindahannya itu. Ya walaupun liburanku kali ini tidak sepenuhnya bisa disebut dengan liburan, pasalnya aku juga harus melakukan observasi untuk tugas sekolahku”
Cepret... Seberkas sinar flash kamera digital mengenai mataku dan membuyarkan lamunanku. Aku tidak habis fikir siang-siang begini siapa yang memotret dengan lampu flash menyala.
“HYAAAA... Nuguya??” aku berteriak sekencang-kencangnya.
“Eemh, mianhae. Aku sengaja melakukan itu, karena kamu menganggu pemandanganku”
“Hya, kamu sangat tidak sopan, kamu pikir kamu siapa? Oh, aku tau, kamu salah satu orang Eropa yang terkena virus Halliyu, dan dengan bodohnya mau membayar ongkos perjalan ke Korea dengan mahal!” pekikku
“Ah terserah apa katamu, lebih baik kamu jauh-jauh dari situ. Aku ingin memotret” kata seorang cowok bule berambut coklat pada Jae In.
Seketika amarah Park Jae In memuncak. Tapi dia tidak akan membiarkan dirinya dikuasai oleh amarah, cewek berambut hitam itu memilih berlalu meninggalkan cowok bule yang sangat menyebalkan baginya. Jae In menuruni tangga mercusuar dengan jengkel dan terus bergumam. Tiba-tiba tangannya seperti ada yang menarik dari atas.
“Wait a minutes” ucap orang yang menarik tangan Jae In
“Mwo? Kenapa kamu menarikku? Kamu mau minta maaf atau malah cari gara-gara lagi?” kata Jae In sebal.
“Kamu tinggal disini?”
“Ngapain kamu tanya-tanya? bukan urusanmu! Lepasin tanganku aku mau pergi!” Jae In berhasil menarik tangannya dan berlari menuruni tangga.
“Park Jae In! Kamu masih tetap sama!”
Mendengar teriakan cowok bule itu, Jae In langsung berhenti. Banyak yang ada di fikirannya.
“Mwo? Apa aku tidak salah dengar? Kenapa dia bisa tau namaku? Lalu kenapa dia bilang aku tetap sama? Apa dia mengenalku? Ah sudahlah lebih baik aku pergi, ini juga sudah saatnya makan siang Cath pasti sudah menungguku” batin Jae In
“Jae In-ah.. Hyaa Park Jae In! Apa kau melupakanku? Katamu kamu sangat mencintaiku!” cowok itu berteriak semakin keras.
“Ne. Aku melupakan mu, bahkan aku juga lupa kenapa aku melupakanmu!”
Aku berlari menuju arah Jae In, dan langsung memeluknya. Awalnya Jae In memberontak, bahkan ia juga tega menginjak kakiku. Tapi aku malah mempererat pelukanku, Jae In menyerah dan pasrah.
“Aku sangat merindukanmu Jae In-ah”
“Sebenarnya kau siapa?” ucap Jae In pelan.
“Ommo.. Jadi kau benar-benar melupakanku?” aku melepaskan pelukanku, dan menjitak kepala Jae In
“Aish.. Sakit tau. Ne, aku tidak mengingatmu sedikitpun” ucap Jae In jujur
“Kalau begitu cari tahu dan ingat-ingat aku ya Jae In ku”. Aku mengecup keningnya dan langsung berlari menjauh sambil menahan tawa.
“hei cowok bule tunggu..!” teriak Jae In.
-----+-----
Setelah sampai di hotel tempat Jae In dan Cath teman sekelas Jae In menginap, Jae In langsung bercerita tentang apa yang dialaminya tadi ketika di mercusuar. Cath meminta Jae In untuk kembali lagi kesana nanti sore agar ketemu cowok bule tadi. Akhirnya Jae In pun menyetujui saran Cath.
“Aku kembali lagi kesini bule, aku penasaran siapa kamu. Sepertinya aku mulai ingat sesuatu, tapi entahlah semakin mengingatnya semakin pusing kepalaku” batin Jae In
Tiba-tiba saja ada yang menyekap Jae In dari belakang dan ia lupa apa yang telah terjadi. Ketika ia membuka mata Jae In sudah berada di sebuah kamar hotel yang lumayan rapi tapi sangat menyeramkan. Ada 2 orang bodyguard yang kekar dan satu lelaki paruh baya yang terus menatapnya dengan tajam. Seluruh tubuh Jae In bergetar.
“Kau sudah bertemu dengan anakku kan?” tanya pria itu dengan nada membentak
“maaf ajjushi, tapi siapa yang anda maksud?” Jae In terbata-bata karena ketakutan
“Nick, siapa lagi anakku selain dia? 6 tahun lalu sudahku peringatkan kau untuk tidak menemuinya lagi, bahkan aku memulangkan dia ke LA. Tapi kau masih saja mendekatinya!”
“mi..mian.. tapi aku benar-benar tidak tahu siapa itu Nick”
“Jadi kau lupa Park Jae In? Lupa tentang apa yang sudah ayahmu lakukan kepada keluarga kami? Kau juga lupa siapa aku? Sebenarnya apa yang ada di otakmu?”
“Memangnya apa yang ayah lakukan ajjushi? Ne, aku bahkan lupa apa yang terjadi 3 tahun lalu, daya ingatku memang payah. Tapi aku benar-benar tidak mengerti yang anda maksud, aku tidak mengerti kenapa aku dibawa kesini”
“Dad, biarkan aku masuk dad! Jangan sakiti Jae In ku” Nick berteriak menggedor pintu.
“Bukakan pintunya, aku akan membiarkan mereka bertemu lagipula gadis ini juga lupa pada Nick” perintah Simon(ayah Nick) ke bodyguardnya
Ketika pintu dibuka Nick langsung berlari menuju arah Jae In dan memeluknya sambil menangis tersedu-sedu. Nick menyesal sehari saja dia di Korea sudah membuat Jae In menderita karena sikapnya mau sikap ayahnya. Tapi Jae In, gadis itu tetap tidak mengerti tentang apa yang terjadi, dia bingung siapa Nick dan orang yang menyekapnya, dia juga tidak ingat apa masalalunya dan mengapa ayah Nick menyebut-nyebut ayahnya. Tapi semakin Jae In penasaran ia semakin pusing dan pinsan.
“Jae In-ah, Park Jae in”
“Cath, kenapa aku disini bukankah aku tadi berada di kamar hotel lain dengan 4 pria asing?”
“Jae In, tadi kau pinsan disana dan Nick yang membawamu kesini dia menceritakan semua yang terjadi dan juga masalalumu kepadaku”
“Cath, apa kau kenal Nick?”
“Ya aku mengenalnya tadi, aku rasa dia percaya padaku karena aku sahabatmu. Tapi dia tidak mengizinkanku memberitahumu bagaimana masalalu kalian, dia ingin kamu mengingatnya sendiri. Eh iya dia akan kembali ke LA 3 hari lagi, dan Nick ingin kau mengingatnya dalam waktu 3 hari kedepan”
“Aigoo.. bagaimana bisa? aku sudah terlalu frustasi dengan tugas observasi itu, aku akan mengabaikannya Cath, aku tidak ingin kenal siapa Nick, cowok bule itu aku benci dia”
Dua malam sudah Jae In terus bermimpi tentang masa kecilnya, ketika ia memohon-mohon dan terpukul kepalanya dengan balok kayu, 2 pria yang saling berteriak dan anak kecil laki-laki yang terus memeluknya dengan erat. Semakin Jae In memikirkan isyarat dari mimpinya itu dadanya terasa sesak, di fikirannya malah muncul sosok Nick. Jae In rindu dengan Nick. Untuk mengusir rindunya, Jae In pergi kembali ke mercusuar tempat ia dan Nick pertama kali bertemu.
“Nick, tidak tahu kenapa aku rindu kamu. Sangat rindu. Kamu dan ayahmu memang aneh, siapa sih kalian? dan apa hubungannya coba dengan ayahku? apa yang terjadi diantara kita dulu? apa ayahku memang melukai keluargamu, sehingga ayahmu melarangku menemuimu? Aku rasa ayahku seorang menteri yang baik di negara ini” gumam Jae In
Cepreet... cahaya flash kamera mengenai mata Jae In tepat seperti waktu pertama ia bertemu dengan Nick.
“Kenapa kau suka sekali memotret ku menggunakan flash?”
“Wajahmu sangat lucu, selain itu aku juga ingin mengingatkanmu padaku”
“Nick... Kenapa? Apa yang terjadi denganku 6 tahun lalu. Aku melihat 2 pria saling berteriak dan bertengkar, aku terus dipeluk oleh anak laki-laki dan kepalaku terpukul balok kayu. aku melihat itu di mimpiku Nick. Apa kau bisa membantuku mengingatmu?”
“Jae In-ah, kemari.. aku akan membantu mengingatmu”
“hei Nick, kenapa kamu memelukku? katamu kamu akan membantuku?”
“apa setelah kupeluk, kamu juga merasakan perasaan yang sama, ketika anak laki-laki itu memelukmu?”
“aku rasa iya, apa anak laki-laki itu kamu Nick?”
“Dulu kamu selalu berkata padaku kalau kamu takut dan aku menyuruhmu menutup mata, setelah kamu membuka mata kamu bilang kamu nggak takut lagi  karena ada cahaya seperti cahaya dari flash kamera yang menyinarimu dan membuatmu merasa aman selain kupeluk”
“ooh, jadi karena itu kamu selalu memotretku dengan menyalakan flash?”
“iya seperti itu aku membantumu mengingatku. Aku besok akan kembali ke LA jika Jae In ku ini tidak mampu mengingatku dengan benar”
“Aku akan berusaha Nick”
Keesokan harinya Nick sudah di bandara menunggu kedatangan Jae In, tapi Jae In tak kunjung datang.
“Nick...” teriak Jae In dengan ngos-ngosan.
“Jae In, kau datang” berlari ke arah Jae In.
“Ya aku datang setelah 6 tahun melupakanmu” terisak
“kemarilah” kata Nick lembut memeluk tubuh Jae In
“Kau datang untuk pergi lagi Nick? Kau jahat, untuk apa kamu susah-susah mengingatkanku tentangmu sementara kamu akan pergi lagi? apa ayahmu masih tidak ingin kita bersatu? bukankah dia sudah boleh masuk ke Korea, dan bukankah bisnisnya sukses di luar Korea?”
“aku tetap akan pergi, mianhae”
“lalu kenapa? aku benci ayahku”
“aniyo, aku pergi untuk kembali padamu Park Jae In. Aku ke LA akan mengurus kepindahanku. Diam-diam ayah kita berdamai 3 tahun lalu, dan waktu ayahku menyekapmu dia ingin tahu apa kamu benci dengannya, dia juga memastikan apa yang dikatakan ayahmu benar tentang memorimu yang lemah dan mudah hilang dalam jangka waktu tertentu karena pukulan balok kayu dari ayahku. Ya bisa dibilang waktu itu dia hanya ingin mengetesmu.”
“apa kamu tahu rencananya? kamu jahat Nick”
“enggak, aku nggak tahu. kan waktu itu aku khawatir padamu, gimana sih?”
“Jinja?”
“Ne, Park Jae In. Maafkan kesalahan ayah kita yang berselisih paham 6 tahun lalu sehingga mereka tega memisahkan kita, maafkan ayahku juga yang secara tidak sengaja menghapus memorimu”
“Gwenchana, aku sudah memaafkan mereka. Tapi apa kamu akan tetap pergi ke LA?”
“Ne, aku akan tetap pergi. Bulan depan aku akan kembali dan menetap di Korea. Tunggu aku Jae In. Dan dengarlah ketika aku berteriak “Park Jae In, I’am Back”
“Ne nick, aku akan terus menunggumu dan aku akan berusaha terus mengingatmu”
“Gomawo Jae In, aku harus pergi. Annyeong Jae In”
“Annyeong Nick”
Tubuh keduanya saling tertaut dengan pelukan perpisahan yang hangat sebelum Nick naik ke pesawat.

“Nick aku akan mengingatmu dengan hatiku, karena aku tahu mengingatmu dengan memori otakku justru akan membuatku melupakanmu. Ku tunggu kedatanganmu bulan depan Nick, saranghae” batin Park Jae In ketika melepas kepergian Nick.


NB : 
1.Park Jae In salah satu tokoh di novel Oppa & I 
2.Nick salah satu tokoh di novel Fangirl
3.Cath salah satu tokoh di novel Fangirl
4.Simon(ayah Nick) salah satu tokoh di novel Fangirl

Selasa, 04 November 2014

(Review) Distance Between Us by Kasie West

Sinopsis
Tujuh belas tahun Caymen Meyers belajar sejak awal bahwa orang kaya tidak bisa dipercaya. Dan setelah betahun-tahun mempelajari orang kaya dari belakang kasir toko porselen boneka ibunya, ia semakin meyakini hal tersebut.
Lalu datanglah Xander Spence, seorang pemuda yang tinggi, tampan, dan kaya raya. Meskipun tampaknya berbeda dengan orang kaya lainnya, Caymen merasa bahwa ketertarikan Xander padanya takkan bertahan lama. Satu hal yang dia pelajari dari peringatan ibunya yaitu orang kaya mudah tertarik pada wanita lain. Tapi ketika kesetiaan dan perhatian Xander berhasil meyakinkan Caymen bahwa menjadi kaya bukanlah suatu cacat karakter, dia menyadari bahwa uang berperan jauh lebih besar dalam hubngan mereka ketimbang yang dia sadari.
Dengan begitu bnyak hambatan yang ada di jalan mereka, bisakah dia menutup jarak antara mereka?




Judul: D.I.S.T.A.N.C.E. Between Us
Pengarang: Kasie West
Penerjemah: Lisa Indriana Yusuf
Penyunting: Bunga Siti Fatimah
Pewajah sampul: Ellina_wu@hotmail.com
Penerbit: Laluna and Friends (Studiokata)
Tebal: 398 halaman
Harga: Rp.59.000,-
Rilis: Februari 2014

Review:

Pertama kali lihat covernya di akun @studiokatabooks langsung jatuh cinta sama novel ini. Aku kira novel ini menceritakan tentang sebuah hubungan jarak jauh, maklum aku pejuang LDR jadi kalau ada kata “distance” mah pikiran langsung tertuju pada jarak. hehehe :) O,iya aku dapet novel ini gratis loh, berkat iseng” ikut GA di twitter. Beruntung banget yah, karena banyak GA yang aku ikutin dan banyak yang zonk. :( Kembali ke masalah arti kata “Distance” di judul yuuk!
Tapi setelah aku baca sampai tuntas, aku baru sadar kalau aku salah besar. Maksud “Distance” di judul itu adalah perbedaan yang sangat jauh antara dua tokoh utama, yaitu Caymen Meyers si miskin dan Alexander Spence si kaya. Ya emang sih inti ceritanya sudah sangat umum, cinta antara si miskin dan si kaya, tapi Kasie West membuatnya memiliki kesan yang berbeda. Kisah cinta Caymen dan Xander terbilang sangat mulus, tapi yang membuat itu rumit ialah kesibukan Xander, dan yang selebihnya berasal dari Caymen. Kenapa bisa begitu? Penasaran? haha baca ke bawah ya :)

Banyak sih kerumitan dan konfik dari Caymen dalam hubungannya dengan Xander. mulai dari bagaimana hubungan keduanya yang tidak direstui Susan(Ibu Caymen), apa yang terjadi setelah Caymen bertemu dengan kakek neneknya, dan kenyataan bahwa ibu Caymen tengah menderita suatu penyakit. Penasarankan sama kisahnya?? Penasaran aja ya? please penasaran! *maksa banget nih hahaha :v beli aja novel ini di toko buku. :)

Eiits, ada masalah. :O Di novel ini banyak sekali typo, beberapa kalimat susunannya tidak sesuai KKBI, dan beberapa tanda baca yang digunakan tidak sesuai dengan EYD. Contohnya memerhatikan hal.8 dan "mengingatkanku akan apa yang sedang kuperjuangkan. Ini. Dirinya." hal.331 juga masih banyak yang lain. *maaf tidak bisa menyebutkan semua, emang banyak soalnya hehe maaf ya :)
Karena kesalahan-kesalahan itu pas asyik baca terkadang aku bingung masudnya apa. hehehe Jadi aku lompat-lompatin deh yang bikin aku bingung itu.
Baca novel ini juga bikin kita ngerti kehidupan remaja Skotlandia yang menurutku agak aneh. wkwkwk. Tapi setelah baca novel ini pasti kita bakal tidak mudah melupakan tokoh-tokoh di dalamnya. Karena penulis memaparkan karakter tokohnya dengan cara yang unik. Karakternya sendiripun memiliki ciri lain daripada yang lain.

Satu lagi yang tak mau ketinggalan, masalah cover. Covernya sih keren, tapi kok disitu ilustrasi cowoknya sedang berpangku tangan dan murung. Padahal dalam cerita meskipun Xander frustasi dan bosan dengan hidupnya dia tetap digambarkan dengan sikap dan sifat yang cool loh, jadi agak nggak singkron gitu menurutku. Yap, daripada ntar jadi spoiler mending para readers yang penasaran langsung cap cus ke toko buku dan beli novel ini. :) Selamat berburu ya readers yang baik hatinya.

Senin, 07 Juli 2014

Gelang Handmade

Assalamualaikum wr.wb...

Aku lagi seneng"nya posting sesuatu di blog nih, tapi karena bingung mau posting apa terpintas ide untuk ngepost How to make a new barcelet (sok inggris nih) hahaha. Usut punya usut ide ini keluar habis bikin flower crown kemarin, langsung aja deh banyak ide' kreatif yang muncul dalam benakku #ceilah

Daripada aku kebanyakan cingcong, nih langsung aja aku kasih tau caranya bikin gelang unik bikinan tangan sendiri, murah lagi :D

Buat alat dan bahan lihat di pict ya :))

benang rajut (nggak tau namanya apa hihi)

kancing baju

gunting dan lem
 Cara membuat :
1. yang pertama gunting 2 warna benang masing-masing menjadi 3 bagian yang sama panjang (panjangnya disesuaikan aja ya, lebih baik kepanjangan biar ntar ngaitinnya mudah). #ntarjadinyaada6helai
2.  lalu kepang 6 helai benang tadi, dan ujung"nya 6 benang tadi dilem satu sama lain ya guys agar mudah ntar ngepangnya. Setelah itu dipilah lagi jadi 3 bagian, setiap bagian ada dua warna benang.  Misal sehelai benang biru dan sehelai warna kuning. setelah ada 3 bagian benang warna kuning biru baru deh dikepang.
3. setelah kepangan udah mulai banyak masukin satu kancing baju, lalu kepang lagi, masukin kancing bajunya lagi, kepang lagi. begitu seterusnya sampai kepangan tadi dirasa cukup untuk melingkar di tangan kalian :)
4. ulangi step 1,2, dan 3 ya guys sampai ada 3 kepangan yang udah ada kancing bajunya :)
5. setelah ada tiga kepangan yang tersedia, lalu kepang lagi biar gelangnya terlihat lebar.
6. dan yang terakhirt taraaaa gelangnya udah jadi, nih .....


Mudah banget kan guys :) kalau kurang jelas line aku aja nanti aku akan menjawab pertanyaan kalian. Ini LineID aku : phiolala. Selamat Mencoba. :)))

Minggu, 06 Juli 2014

Cara Membuat Flower Crown

Hello...

kali ini aku bakal ngepost cara" membuat flower crown yang fenomenal itu, hihihihihi
awalnya sih aku pengen beli aja soalnya nggak punya bahan buat bikinnya, eiiit, tapi nggak jadi ketika aku lihat bunga" di taman rumahku mulai bermekaran, muncullah ide untuk membuat flower crown dari bunga asli :)) bagi yang belum tau flower crown itu apa, aku kasih tau nih flower crown itu mahkota bunga yang cantik maksimal itu loh, kayak di film" wkwkwkwwkwk #alaybangetaku daripada kelamaan nih baca prolog aku, yuk cap cus langsung TTP (to the point)

bahan untuk buat flower crown :
-bunga (terserah bunga apaan, yang sesuai selera aja)
-daun kecil
-akar yang panjang (ini paling penting buat ngaitin soalnya aku nggak pake kawat)

Cara membuat :
1. akar tadi kita lilitin tuh terserah asal lilit aja tapi yang rapi.
2. terus bunganya comot satu" dan asal selipin deh ke akar"nya tadi wkwkwkwk dirapiin dikit dan jadi deh, simple kan :)

untuk membuat flower crown itu suka" aja main imajinasi :)

nih penampakan bahan"nya

nih akarnya dari tanaman gantung

dedaunan :)

bunga (udah metik bunga sebanyak ini ternyata nggak semua kepake)

ini sih bunga dari ilalang


Dan taraaaaaaa ini nih flower crown yang udah jadi :))))